Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang terbuat dari potongan bambu dengan sebuah lubang yang sengaja dipahat di tengahnya. Dari lubang tersebut akan keluar bunyi-bunyian bila dipukul.
Kentongan tersebut biasanya dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan tersebut untuk menghasilkan suara.
Kentongan tersebut dibunyikan dengan irama yang berbeda-beda untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang berbeda. Sang pendengar akan paham dengan sendirinya pesan yang disampaikan oleh kentongan tersebut, hanya dengan mendengar bunyinya.
Namun ternyata Kentongan atau dalam bahasa Aceh disebut Tok Tok tidak hanya berfungsi sebagai alat pendamping saat ronda atau sebagai alat komunikasi untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa.
Di Gampong Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, Tok Tok bertranformasi fungsi menjadi alat musik tradisional.
loading...
Dalam sebuah postingan di media sosial pada tanggal 25 April 2018 pukul 23:00, akun facebook Gampong dimaksud mengunggah dua video cuplikan pertunjukan Tok Tok yang digelar diatas panggung ronda.
“Team totok bambu hijau Lhok Mambang kecamatan Gandapura kab.bireun.” tulis akun Lhok Mambang
Dalam video tersebut, terdengar suara Tok Tok yang dipukul dengan bunyinya yang khas. Pertunjukan yang energik para pemuda dan orang dewasa Lhok Mambang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendengar.
Alunan syair Aceh yang dipadukan dengan suara Tok Tok ternyata juga tak kalah serunya dengan permainan alat musik tradisional Aceh lainnya, yaitu Rapa’i.
Hingga kamis, 3 Mei 2018 pukul 19.00, Postingan Video tersebut telah ditonton hampir 44.000 kali dan 552 kali dibagikan. Banyak pengguna facebook yang menanggapi positif kreatifitas para warga di kolom komentar.
“Mantap,” Tulis akun Sofyan Ramly
“Kesenian baru bagus dikembangkan” komen akun Tengku Zulkifly
“Irama ngen Sue Lagak That.(Mantap)” tulis Acehflex Tronix menanggapi