ACEHNESE - Embung Lambadeuk terletak di pegunungan Ujung Pancu di Mukim Lambadeuk Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
sumber foto : acehtrend |
Embung Lambadeuk
Dulunya masyarakat di Kecamatan Peukan Bada yang meliputi empat desa yaitu Desa Lamguron, Lambadeuk, Lambaro, dan Lampageu menggunakan sistem bambu untuk mengalirkan air bersih dari mata air yang berasal dari pegunungan di daerah tersebut.
Bukan hanya itu, masyarakat yang mayoritas memiliki lahan pertanian baik padi maupun palawija hanya mengandalkan sistem tadah hujan saja agar bisa bercocok tanam.
Ketika musim kemarau tiba, lahan tersebut hanya bisa dijadikan arena bermain bagi anak-anak . Ditambah gempa dan tsunami pada tahun 2004 yang meluluhlantakkan empat desa tersebut semakin memperburuk kondisi ketersediaan air bersihnya .
Oleh karenanya, BWS Sumatera I yang merupakan perwakilan Ditjen SDA untuk wilayah Aceh dan sekitarnya pun membangun Embung Lambadeuk .
Dari penjelasan yang disampaikan Kepala BWS Sumatera I Djaya Sukarno, Embung Lambadeuk yang memiliki kapasitas tampungan air sebanyak 150.000 meter kubik ini mampu menyediakan air baku bagi 1.550 jiwa masyarakat yang tinggal di Kecamatan Peukan Bada, dan juga sebagai pasokan air untuk irigasi seluas 36 hektar .
Embung Lambadeuk menjadi pelepas dahaga bagi empat desa yang selama ini membutuhkan air bersih untuk keseharian mereka, juga pendukung kegiatan pertanian yang selama ini hasilnya tak menentu karena kurangnya pasokan air.
Indahnya Embung Lambadeuk
Keindahan waduk Embung Lambadeuk cukup memanjakan mata dengan latar belakang perbukitan Tuan Di Kala yang sangat indah dan menarik.
Embung Lambadeuk ini berfungsi sebagai tempat penampungan air yang dibangun pemerintah untuk mengairi lahan sawah.
Namun sayang, embung ini tidak memiliki mata air dan hanya menampung air hujan sehingga petani dan warga yang menetap di sana tidak mendapatkan air yang cukup dari embung tersebut .
Bila musim kemarau tiba, debit air di Embung Lambadeuk ini menyusut bahkan sampai kering kerontang.
Comments0